Marriage is scary in the digital era

Abstract

Marriage is a noble bond that unites a man and a woman in a household relationship. Before the bond is established, the person who wants to become a partner should be adjusted to what was recommended by Rasulullah SAW, namely in terms of religion, wealth, lineage and beauty. This is done to avoid household conflicts that might occur in the future. As time went by, the marriage rate experienced a very drastic decline, this was triggered by the emergence of a sense of concern among the public due to news that presented household conditions that were not conducive and full of suffering. This study begins with an argument regarding the shift in understanding of the meaning of marriage. This article is intended to examine and analyze the decline in marriage rates due to the Marriage is Scary trend, the factors causing divorce and the implications for society's perception of marriage in the digital era. This research uses a descriptive qualitative method, namely data sources obtained through books, journals, articles and news on several social media related to the research focus. The research results show that the marriage is scary trend has a big influence on Gen Z's mindset regarding marriage. We can see this from the decreasing number of marriages in the last five years due to Gen Z choosing to focus on career development and education rather then the desire to get married.

Keywords

Marriage is scary, digital era

References

  • Adhani, A. F., & Aripudin, A. (2024). Perspektif Generasi Z di Platform X Terhadap Penurunan Angka Pernikahan di Indonesia. J-KIs: Jurnal Komunikasi Islam, 5(1), 185–198.
  • Ahmad Muzakki, & Himami Hafshawati. (2021). Kedudukan dan Standarisasi Kafaah dalam Pernikahan Perspektif Ulama Madzhab Empat. Asy-Syari’ah : Jurnal Hukum Islam. https://doi.org/10.55210/assyariah.v7i1.429.
  • Ardinata, R. P., Rahmat, H. K., Andres, F. S., & Waryono, W. (2022). Kepemimpinan transformasional sebagai solusi pengembangan konsep smart city menuju era society 5.0: sebuah kajian literatur [Transformational leadership as a solution for the development of the smart city concept in the society era: a literature review]. Al-Ihtiram: Multidisciplinary Journal of Counseling and Social Research, 1(1).
  • Bastiar, B. (2018). Pemenuhan hak dan kewajiban suami istri mewujudkan rumah tangga sakinah: Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-Undangan, Ekonomi Islam. https://doi.org/10.32505/jurisprudensi.v10i1.872
  • Bayali, M., Alumni, C. B., Syariah, F., Ilmu, D., Uin, H., & Riau, S. (2013). Menunda pernikahan bagi wanita karir menurut hukum islam. Hukum Islam.
  • Budiantoro, W. (2017). Dakwah di Era Digital. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 11(2), 263–281.
  • Cahyaningsih, B. (2024). Mindset menunda menikah (waithood) di kalangan perempuan generasi z dan dampaknya terhadap keluarga (studi di wilayah Solo Raya). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  • Chania, D., & Mukri, S. G. (2021). Urgensi Kafaah Terhadap Keutuhan Rumah Tangga. Mizan: Journal of Islamic Law. https://doi.org/10.32507/mizan.v5i1.939
  • Dewi, P. M., Syamsiah, D., & Siska, K. (2023). Dinamika perkawinan di bawah umur di era digital. Media Bina Ilmiah, 17(9), 2291–2298.
  • Diyah, W. (2019). Kriteria memilih pasangan hidup anak milenial perspektif hukum islam (Studi Pada Pengunjung Mall Transmart Bandar Lampung). In ペインクリニック学会治療指針2.
  • FARKHAH, I. N. (2024). Menunda Pernikahan (Waithood) Dalam Konteks Resesi Seks Pada Perempuan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Kota Kediri. IAIN Kediri.
  • Fauziah, N. (2018). Motivasi untuk menikah dalam perspektif al-qur’an. Jakarta: Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah.
  • Fianti, R., Sugiarto, D. W., Damayanti, R., & Ariawan, I. (2022). Hubungan Usia Pertama Menikah dengan Keluaran Kesehatan Reproduksi pada Wanita Usia Subur di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Analisis Data ICMM Tahun 2016). Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI). https://doi.org/10.56338/mppki.v5i10.2655
  • Handika, C. (2020). Asal mula sumber hukum islam (Studi Analisis Pemikiran Yasin Dutton Mengenai Kitab Al-Muwatta’). Al-Din: Jurnal Dakwah Dan Sosial Keagamaan. https://doi.org/10.35673/ajdsk.v6i1.838
  • Indonesia, R. (1974). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
  • Kahar, A. M. (2021). Klasifikasi data perkawinan anak di maluku utara dengan metode kernel regression dan support vector machine. BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika Dan Terapan. https://doi.org/10.30598/barekengvol15iss3pp401-408
  • Kamaluddin, A. (2022). Konstruksi Makna Taaruf Dalam Al-Qur’an (Upaya Membangun Harmonisasi Kehidupan Sosial). Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir .
  • Kamisatuddhuha, K. (2021). Pernikahan Dalam Perspektif Al-Qur’an (Solusi Terhadap Fenomena Takut Menikah). Institut PTIQ Jakarta.
  • Kurnia, A., Permana, M. Z., & Taufiq, R. (2021). Pengalaman kepuasan pernikahan wanita yang menikah dengan cara taaruf. Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah. https://doi.org/10.24815/s-jpu.v4i2.22825
  • Lestari, A., & Hildawati. (2019). Ta’aruf Online dan Offline: Menjemput Jodoh Menuju Pernikahan. Jurnal Emik Universitas Hasanuddin.
  • Lestari, H. (2024). Edukasi kesehatan reproduksi pada remaja untuk pencegahan penyakit menular seksual pada remaja di kabupaten muna barat tahun 2023. Jurnal PEDAMAS (Pengabdian Kepada Masyarakat).
  • Lisnawati, L. (2022). Reaktualisasi pemahaman hakikat dan tujuan perkawinan menuju keluarga sakinah. JISRAH: Jurnal Integrasi Ilmu Syariah. https://doi.org/10.31958/jisrah.v3i2.6706
  • Liyus, H., & Wahyudi, D. (2020). Pendekatan Restorative Justice Dalam Penyelesaian Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Jurnal Sains Sosio Humaniora LPPM Universitas Jambi, 4(2), 495–509.
  • Lubis, D. U. (2012). Modul 4 pendidikan praperkawinan dalam keluarga. Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal Regional I Bandung.
  • Mahfuzhatillah, K. F. (2018). Studi faktor-faktor yang mempengaruhi menunda menikah pada wanita dewasa awal. Ittihad, 2(1).
  • Maryani, T., Handayani, N. S., & Julianti, A. (2024). Studi pada wanita bekerja yang belum menikah dalam memilih pasangan hidup. Arjwa: Jurnal Psikologi. https://doi.org/10.35760/arjwa.2024.v3i1.9873
  • Matondang, A. (2014). Faktor-faktor yang mengakibatkan perceraian dalam perkawinan. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA), 2(2), 141–150.
  • Mohamad Athar. (2022). Konsep Komunikasi Pernikahan dalam Al-Quran. JISAB: The Journal of Islamic Communication and Broadcasting. https://doi.org/10.53515/jisab.v1i2.13
  • Nelli, J., & Jaafar, N. E. (2023). Kontekstualisasi Hadis Anjuran Menikah Dan Relevansinya Dengan Batas Usia Menikah Di Indonesia. An-Nida’.https://doi.org/10.24014/an-nida.v47i1.23161
  • Ningtias, I. S. (2022). Faktor yang mempengaruhi penurunan angka pernikahan di Indonesia. Jurnal Registratie, 4(2), 87–98.
  • Nomor, U.-U. (1 C.E.). tahun 1974 tentang Perkawinan.
  • Nurhayani, N. Y. (2015). Hukum Perdata. Bandung: CV Pustaka Setia.
  • Nursyifa, A., & Hayati, E. (2020). Upaya pencegahan perceraian akibat media sosial dalam perspektif sosiologis. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol, 5(2).
  • Nurviana, A., & Hendriani, W. (2021). Makna pernikahan pada generasi milenial yang menunda pernikahan dan memutuskan untuk tidak menikah. Buletin Riset Psikologi Dan Kesehatan Mental (BRPKM), 1(2), 1037–1045.
  • PG, E. G., & Chyntia, E. (2023). Analisis yuridis tingginya cerai gugat istri terhadap suami pada masa pandemi covid-19 (studi penelitian di mahkamah syar’iyah lhoksukon). Ius Civile: Refleksi Penegakan Hukum Dan Keadilan, 7(1), 12–22.
  • Prisgunanto, I. (2018). Pemaknaan arti informasi di era digital. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 17(2), 143–151.
  • Putri, N. A. H. (2023). BAB VI kejadian penyakit menular seksual (PMS). Kebidanan Komunitas: Teori Dan Praktek.
  • Rasyid, M. M. (2016). Islam rahmatan lil alamin perspektif KH. Hasyim Muzadi. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman. https://doi.org/10.21274/epis.2016.11.1.93-116
  • RI, M. K. (2019). Kriteria memilih pasangan hidup anak milenial perspektif hukum islam. Αγαη.
  • Riska, H., & Khasanah, N. (2023). Faktor Yang Memengaruhi Fenomena Menunda Pernikahan Pada Generasi Z. Indonesian Health Issue, 2(1), 48–53.
  • Romlah, S., & Rusdi, R. (2023). Pendidikan agama islam sebagai pilar pembentukan moral dan etika. Al-Ibrah : Jurnal Pendidikan Dan Keilmuan Islam. https://doi.org/10.61815/alibrah.v8i1.249
  • Saeed, A. (2006). Islamic thought: An introduction. In Islamic Thought: An Introduction. https://doi.org/10.4324/9780203015247
  • Saende, Z. R., Sultan, L., & Syatar, A. (2023). Ijtihad ulama dalam merumuskan metode memahami maqâsid al-syarî’ah. Indonesian Journal of Shariah and Justice. https://doi.org/10.46339/ijsj.v3i1.43
  • Sakirman, M. (2016). Urgensi undang-undang perkawinan dalam membentuk keluarga harmonis. Justicia Islamica. https://doi.org/10.21154/justicia.v13i1.458
  • Santoso. (2016). Hakekat Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam dan Hukum Adat. Jurnal YUDISIA.
  • Sari, S. P., Nurfadhillah, S. A., Wibowo, T. S. S., & Syifa, Y. N. (2023). Memperkokoh Keimanan Kepada Allah. Gunung Djati Conference Series, 22, 439–449.
  • Sholeh, M. (2021). Peningkatan Angka Perceraian Di Indonesia: Faktor Penyebab Khulu’dan Akibatnya. Qonuni: Jurnal Hukum Dan Pengkajian Islam, 1(01), 29–40.
  • Suharta, S. (2023). Syariat Islam dalam Konteks Negara Modern Indonesia. Jurnal Tana Mana.
  • Sulastri, E., & Astuti, D. P. (2020). Pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. https://doi.org/10.26753/jikk.v16i1.427
  • Sunari, S., Pangestu, R. D., & Muharman, D. (2023). Kriteria Pasangan Hidup dalam Perkawinan Menurut Ajaran Islam untuk Dapat Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawadah Warahmah. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v8i12.14152
  • Suryantoro, D. D., & Rofiq, A. (2021). Nikah dalam pandangan hukum islam. AHSANA MEDIA. https://doi.org/10.31102/ahsanamedia.7.02.2021.38-45
  • Triwulan Tutik, T. (2006). Pengantar Hukum Perdata di Indonesia. Prestasi Pustakaan, Jakarta.
  • Waluyo, B. (2020). Sahnya perkawinan menurut undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan. https://doi.org/10.23887/jmpppkn.v2i1.135
  • Wea, D. (2020). Studi Tentang Pemahaman Terhadap Hakikat Dan Tujuan Perkawinan Katolik Oleh Para Pasangan Dan Dampaknya Terhadap Perwujudan Panca Tugas Gereja Dalam Keluarga. Jurnal Masalah Pastoral. https://doi.org/10.60011/jumpa.v8i1.102
  • Yusri, D., Sidek, A., & Arianti, C. (2020). Usia Ideal Perkawinan Perspektif Kompilasi Hukum Islam. Action Research Literate. https://doi.org/10.46799/arl.v4i1.79
  • Zainal Fatoni, D. K. K. (2021). Remaja dan Perilaku Berisiko di Era Digital: Penguatan Peran Keluarga. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  • Zakfah, M., & Sanubari, A. (2024). Judi Online dan Kerentanan Pernikahan: Studi Dampak Terhadap Kehidupan Keluarga di Indonesia. At-Tafakur: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 1(1), 83–103.

DOI : https://doi.org/10.32698/aicoiis24593